Resensi Buku On The Origin of Sh!tty Generation Karya Millennialsshit

oleh | Okt 20, 2021 | Buku | 10 Komentar

2,691 Views

RESENSI BUKU THE ORIGIN OF SH!TTY GENERATION – Sedang mencari bacaan ringan nan menghibur? Molzania sarankan untuk membaca buku The Origin of Sh!tty Generation. Buku ini ditulis oleh dua orang perempuan yang menamakan diri mereka Milennialsshit. Mereka adalah Yanki Hadiat dan Kirana Phadmihapsari. Sesuai nama pena penulisnya, buku ini kebanyakan mengupas tentang milenial dan gaya hidupnya.

Awalnya Molzania berpikir buku ini agak jorok isinya. Maklum dari judulnya aja udah mencantumkan kata-kata yang terbilang vulgar dalam Bahasa Inggris. Kalian tahulah kata “Sh*t” dalam Bahasa Inggris artinya apaan? Meski itu jadi kayak kata slang yang lumayan populer abad ini, tetapi tetap saja Molzania merasa agak gimana gitu. Teringat ucapan-ucapan para gamers di Youtube yang bikin elus-elus dada.

Ternyata setelah Molzania pikir-pikir. Mungkin penamaan ini nggak sepenuhnya vulgar. Dibuat seolah-olah seperti itu, tapi arti sebenarnya itu merujuk pada kata HIT. Jadi MilennialssHit sama dengan Milennialss yang Hit. Bener begitu nggak sih? Entahlah. Ini kan cuma asumsi Molzania belaka saat membaca judul bukunya. By the way, Molzania membaca buku ini dalam versi e-book yang ada di Gramedia Digital.

RESENSI BUKU THE ORIGIN OF SH!TTY GENERATION : Ngomongin Kelakuan Ajaib Para Milennials

Sesuai dengan judul bukunya, buku ini membahas tentang kelakuan dan gaya hidup anak milennial. Ngomongin soal milennial, tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan anak milennial? Selama ini banyak yang salah kaprah tentang penyebutan milenial. Menurut buku ini, milenial itu mereka yang lahir antara tahun 1979-2000. Nah kalau sobat termasuk yang lahir diantara rentang tahun segitu, artinya sobat termasuk yang dibahas dalam buku ini.

Resensi Buku On The Origin of Sh!tty Generation Karya Milennialsshit

Memang banyak yang bingung dengan penyebutan milenial ini. Ada yang menyebut milenial itu bocah yang lahir dii atas tahun 2000. Mereka yang lahir di bawah tahun 1990 menganggap diri sudah terlalu tua. Padahal sih milenial ya yang lahir antara tahun 1979-2000 itu. Generasi sebelum milenial disebut generasi X. Sementara generasi yang lahir setelahnya dinamakan generasi Z. Untuk yang satu ini Molzania setuju, sih.

Baca Juga:  Review Book : Orange by Takano Ichigo

Menurut Molzania pribadi, buku The Origin of Sh!tty Generation kekinian banget. Di dalamnya nggak hanya berupa teks, tetapi juga dilengkapi ilustrasi-ilustrasi yang berwarna cerah ceria. Mirip banget kan dengan gaya hidup anak muda milenial yang umumnya juga penuh dengan semangat. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh latar belakang pekerjaan penulisnya yang milenial sekali. Maklum keduanya sama-sama bekerja sebagai copywriter di Bandung.

Selama ini apa yang dianggap sebagai ciri khasnya kaum milenial, digambarkan secara blak-blakan di buku ini. Pembawaan berceritanya kocak, jadi bikin senyum-senyum sendiri. Sebagai seorang milenial, Molzania sedikit merasa tertampar dengan isi bukunya. Sedikit merenungi kelakuan diri sendiri yang ternyata lumayan aneh juga. Kita kaum milenial itu sudah terbiasa sama gadget. Berbeda banget dengan generasi-generasi yang sebelumnya.

Generasi Milenial Bikin Pusing Generasi Sebelumnya

Generasi milenial bisa dibilang sebagai generasi yang digital native. Sama kayak generasi Z dan setelahnya. Kita sudah terbiasa menggunakan teknologi. Mampu beradaptasi dengan cepat bila ada teknologi baru. Nah, ini nggak jarang bikin geleng-geleng generasi-generasi sebelumnya. Akibatnya banyak sekali sindiran yang tak enak untuk kaum milenial ini.

ilustrasi generasi boomers

Milenial disebut pemalas. Milenial kaum rebahan. Milenial yang boros. Generasi micin, bucin, you name it-lah. Padahal sih sebenernya nggak gitu juga, sih. Kita kaum milenial orang yang aktif dan kreatif. Dengan menguasai teknologi, bikin pekerjaan kita santuy dan cepat selesai. Nah sesudahnya boleh dong kita refreshing. Kita juga menabung, kok. Sekarang kan udah ada pilihan reksadana, saham, dan investasi dalam bentuk digital. Wkwk..

Apa-apa yang diceritakan di buku ini relate banget sama kehidupan sehari-hari. Kalau generasi X dan boomers menyindir kaum milenial. Nah milenial ini banyak yang menganggap generasi sebelumnya payah. Hanya gara-gara mereka lamban menguasai teknologi. Contohnya aja nih di rumah, dikit-dikit ayah dan mimi Molzania minta ajarin maen gadget. Padahal sih gadget Android kan gitu-gitu aja UI-nya yaah dari dulu. Ha ha..

Baca Juga:  REVIEW Rinduku Sederas Hujan Sore itu oleh J.S. Khairen

Sindir menyindir kayak gini yang bikin kita justru nggak maju-maju. Harusnya semua saling membantu dan memahami satu sama lain. Bisa saling belajar juga. Perdamaian bikin dunia jadi indah, kan? Oh ya selain membahas kaum milenial, buku ini juga membahas beberapa penggolongan lain untuk kaum milenial. Sebut saja Hipster, Yuccies, dan Henrys. Pingin tahu apa itu? Baca dulu dong.

Belajar Kreatif Tentang Dunia Milennial dari Buku  

Untuk sobat yang saat ini sedang bekerja di industri kreatif, Molzania sarankan untuk sering-sering baca buku kayak gini. Lewat buku ini, kita akan mendapat banyak insight yang bagus nan kreatif seputar dunia milenial. Sebagai seorang blogger, Molzania bisa belajar banyak perbendaharaan kata yang kekinian. Buku ini cocok banget untuk sobat yang kepingin lebih banyak tahu soal dunia milenial dan seluk beluknya.

ilustrasi milenial kreatif

Buku ini tidak terlalu panjang isinya. Hanya 160-an halaman. Dapat dibaca dalam sekali duduk. Namun dijamin isinya akan sangat menghibur kita. Kekurangannya mungkin istilah milenial yang digambarkan dalam buku ini merujuk pada masyarakat perkotaan saja. Milenial kekinian yang memang hidupnya di kota dengan segala gaya hidupnya yang kerap jadi sorotan.

Biarpun demikian Molzania menyukai kesimpulan yang ada di buku ini. Bagaimanapun, milenial tetaplah seorang manusia biasa. Punya kekurangan dan kelebihan. Tidak bisa disamaratakan satu sama lain. Toh setiap individu pasti berbeda. Maka dari itu, mumpung belum menua, milenial harus tetap semangat dan pantang menyerah!!

Profil Buku :

Judul : On The Origin of Sh!tty Generation
Penulis : Milennialsshit
Editor : Aprillia Wirahmah
Penerbit : Buana Sastra – Kelompok Gramedia
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 164 halaman
Cetakan : Edisi Digital, 2021

You May Also Like…

10 Komentar

  1. donasaurus

    a.Tipe anak milenial
    Pithecorporat Slavikus (budak korporat)
    Pithestartupus Slavikus (cah-cah startup)
    Pi-K-Pop-Armius (Anak KPOP ARMY garis keras)
    Pithecanhypebeast Javanicus (Anak Hypebeast berbranded mahal dari ujung rambut ampe ujung kaki)
    Sapiens (pecinta alam, penikmat senja sambil dengerin lagu indie dan duta iklim ala Greenpeace)
    b. Bukunya lucu tapi serius, perlu pemikiran dan merenung dalam untuk menulis buku satir jenis ini

    Balas
    • Molzania

      makasih atas partisipasinya. ditunggu ya pengumuman pemenangnya 🙂

  2. Hastira

    makasih reviewnya

    Balas
  3. sunglow mama

    Baiklah. Saya coba ikutan.

    a. PITHECORPORAT SLAVIKUS, PITHESTARTUPUS SLAVIKUS, PI-K-POP ARMIUS, PITHECANHYPEBEAST JAVANKCUS, SAPIENS

    b. Bukunya tidak terlalu tebal tapi menarik, kekinian, berani beda

    Semoga menang 🙂

    Balas
    • Molzania

      makasih mba. semoga beruntung!

  4. lendyagassi

    Ikutan giveawaynya yuuk..
    Semangat banget aku baca buku On The Origin of Sh!tty Generation ini karena sangat ringan dan ada ilustrasinya yang cantik. Bikin makin kebayang perbedaan anak zaman millenials dan gen Z.

    Balas
  5. Ilarizky

    Bukunya bagus nih. Banyak ilustrasi yang related juga ama anak2 milenial zaman now.

    Aku ngakak pas bagian mau makan difotoin dl. Demi eksis di socmed. Wkwk. Asli, ngeselin tp kok ya bener.

    Pantesan si adek kalo diajakin makan bareng langsung cemberut. Kelamaan makannya, kebanyakan fotonya. Keburu laper dah XD

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!