Pindang Pondok Bambu, Restoran Favorit Keluarga di Prabumulih

oleh | Mei 31, 2025 | Kuliner | 0 Komentar

Sejak ada tol, Kota Prabumulih menjadi alternatif plesiran bagi wong Palembang. Jaraknya hanya dua jam-an, membuat wong kito bisa balik hari. Persis kayak Jakarta – Bogor.

Pembangunan kota ini kian masif. Sekarang mulai banyak gerai-gerai fastfood kekinian yang buka. Namun tetap saja makanan asli Palembang ini juaranya.

restoran pondok p[ndang bambu prabumulih

Di sini ada satu kuliner khas yang selalu dirindukan. Namanya pindang. Nah Sumatera Selatan punya banyak jenis pindang yang menggugah selera. Di Prabumulih, rumah makan pindang enak salah satunya Pondok Pindang Bambu.

Mau tahu gimana sedapnya pindang khas Palembang di sini? Yuk kita baca ulasan selengkapnya di bawah ini.

Lokasi Tempat Makan Pondok Pindang Bambu

Macam – Macam Menu Makanan dan Minuman Beserta Harganya

Pilihan menu pindang di restoran ini lumayan lengkap. Restoran ini lumayan terkenal di Prabumulih. Lokasinya juga berada di tengah kota. Jadi kita bisa mencarinya dengan mudah.

Sayang seribu sayang, restoran ini tempat parkirnya kecil. Hanya muat beberapa mobil saja. Kalau jam makan siang tiba, otomatis rebutan sama yang duluan datang.

Alhamdulillah banget kalau masih dapat tempat parkir mobil. Kalaupun tidak dapat terpaksa harus cari parkiran di tempat lain. Molzania waktu itu datang sebelum waktu makan siang, jadi masih kebagian tempat parkir mobil.

Selain aneka pindang, d sini juga ada menu lainnya seperti sop, pindang salay, ayam, ikan, udang dan cumi. Harganya dimulai dari Rp. 20 ribu – Rp. 50 ribu. Standarlah untuk ukuran orang Palembang.

Kita bisa bebas mremilih tempat duduk. Ada yang lesehan, luar ruangan, dalam ruangan tanpa AC dan ruangan ber-AC. Keluarga Molzania pilih yang di dalam ruangan berAC. Biarpun di luar, tapi tetap ada angin sepoi-sepoi.

Baca Juga:  Review Japanese Kitkat Matcha Produk Halal Jepang

Soalnya ruangan ber-ACnya berlokasi di bagian belakang. Jadi pada mager buat jalan. Pingin buru-buru makan saja. Tenang tempatnya udah ramah kursi roda kok. Tapi memang ada sedikit undakan. Jadi kudu hati-hati pas mendorong kursi roda.

Bangunan reestoranya itu memanjang. Di bagian depan khusus lesehan. Nah di bagian tengah ini pakai kursi dan meja. Tadinya Molzania pengen lesehan, tapi pas ke sini ternyata penuh. wkwk..

Rekomendasi Restoran Favorit Keluarga yang Menggugah Selera

Jadi buat yang belum tahu, apa sih itu pindang? Kuliner legendaris asli Sumatera Selatan ini sejatinya merupakan makanan berkuah. Kuahnya terbuat dari kecap dan rempah-rempah. Isiannya bisa seafood, daging sapi, ikan, ayam dan tulang sapi.

Namanya dipanggil berdasarkan isiannya itu. Hampir di setiap daerah di Sumatra Selatan ini memiliki pindang khas masing-masing. Paling populer isian pindang itu ya pindang patin, pindang tulang, dan pindang daging.

Di dalam kuah pindang, dikasih potongan nanas Palembang dan daun kemangi. Jadi gak bau amis. Soalnya selain sebagai penambah selera, nanas juga berfungsi sebagai penghilang bau amis.

Molzania sendiri saat ke restoran ini, pesan pindang patin. Ini bukanlah kuliner pindang favorit. Tapi lumayan bikin kangen kalau tidak dimakan dalam jangka waktu lama.

Selain pindang patin, Molzania juga pesan sambal balado terong, sayur kangkung, es kopi susu, ayam bakar, dan nila goreng. Btw, ini pesanan untuk sekeluarga sih. Disajikan pas panas-panas.

Lumayan lama menunggu pesanannya datang. Maklumlah pas ke sini sedang jam makan siang. Di meja sudah tersedia pempek, kerupuk dan srikaya untuk amper-amper biar gak laper.

camilan penunda lapar

Tapi Molzania nggak ambil sih. Gak terlalu doyan soalnya sama camilan yang disediakan. Kalau udah kelaperan berat, bolehlah kali ya icip-icip satu. Hehe..

Pindang Ikan Patin, Juaranya Pindang Khas Sumatra Selatan

Saat datang menunya, langsung diembat masing-masing pemiliknya. Pndang patin Molzania ikannya yah lumayan gede. Kita bisa request mau badan atau kepala. Saran Molzania sih pilih badan aja. Biar banyak daging, ketimbang tulangnya.

Baca Juga:  Review Tahu Sumedang Renyah, Kuliner Sunda di Rest Area Tol Prabumulih

Kuah pindangnya itu nyegerin banget. Daging ikannya lembut dan berlemak. Rasanya asam, manis, dan pedas. Nampol abis pokoknya. Untuk yang gak terlalu suka pedas, kuahnya masih bisa diterima lidah.

Daging ikannya sendiri fresh dan gak bau amis. Tipikal makan pindang patin itu paling enak makan di bagian buntut. Soalnya ada lemaknya yang kenya-kenyal enyoy. Sobat sendiri suka bagian mana?

Dimakannya itu pake sambal terong dan sayur kangkung. Sambal terongnya biarpun kelihatan merah, tapi nggak pedas kok aslinya. Pedas levelnya mungkin 3/10.

Sayur kangkungnya dikasih telur puyuh dan potongan udang kecil-kecil. Sedap dan gak terlalu pedas juga sih. Kangkungnya terasa fresh dan masih kriuk ketika digigit.

Rasanya manis, pedas dan gurih. Ada kuahnya sedikit. Sayangnya seporsi itu ukurannya sedikit. Bener-bener hanya pas untuk satu orang. Jadi kita makannya dibagi-bagi deh.

Aduhai nikmat Allah swt yang mana lagi yang kau dustakan? Langsung tandas piringnya dalam waktu sekejap. Oh ya, tipe ayam bakar di sini tuh tipe yang manis. Soalnya dibakar pakai kecap. Enak banget deh.

es kopi susu

Minumnya emang pas pake es kopi susu. Tapi pas pesen, minta dibikin tanpa gula. Jadi gak manis, tapi tetap creamy dan sedikit pahit. Nikmat banget rasanya. Mumpung cuaca lagi panas, minum es kopi terasa mantab.

Secara keseluruhan, menurut Molzania rating restoran ini 4/5. Bisa dijadikan salah satu rekomendasi restoran favorit keluarga, Cobain sendiri kuliner pindang khas Sumatra Selatan yang jadi juara.

Pokoknya sobat yang sedang berkunjung ke Prabumulih, wajib mampir ke sini. ^^

Alamat Rumah Makan Pindang Pondok Bambu :

Jalan Jenderal Sudirman, Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih 31146

You May Also Like…

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!