Ada rasa tak percaya. Keberangkatan haji Molzania sekeluarga makin dekat. Bahkan hanya tinggal menghitung hari. Tepatnya pada pertengahan Juni nanti udah mulai masuk asrama haji. Makin deg-degan pastinya.
Bagaimana tidak pandemi membuat tiga tahun menunggu. Jelas bukan waktu yang sebentar. Jika dihitung-hitung dari awal daftar, lamanya sebelas tahun.
Usai Lebaran Ikut Manasik Perdana, Sambut Suka Cita
Terakhir bertemu rombongan CJH 2023 itu tiga minggu lalu. Libur lebaran sih dua minggu. Tapi pas manasik ramadan terakhir, Molzania sempat absen.
Soalnya ada jadwal manggung. Alias jadi narasumber workshop untuk disabilitas di Jakarta. Bersama Yayasan Paradifa Indonesia. Acaranya hybrid, Molzania presentasi lewat Zoom. *sok sibuk*
Lihat postingan ini di Instagram
Alhamdulillah Sabtu pekan lalu, ikut datang lagi ke manasik perdana usai lebaran. Rasanya campur aduk. Antara senang, rindu, sama pasti bakalan capek. Tapi tetap berusaha semangat ikutan manasik perdana.
Ternyata para ibu-ibu jemaah juga udah pada kangen. Buktinya semua pada hadir berkumpul. Mendekati jadwal keberangkatan, materi manasik makin menjurus ke praktek. Terutama untuk urusan teknis sesampainya di Makkah.
Urusan Tetek Bengek, Hal Kecil Jangan Dianggap Sepele
Satu hal yang ditekankan bahwa hal kecil jangan dianggap sepele. Urusan haji apapun itu harus dikerjakan secara serius. Supaya pas tiba di tujuan, kita bisa tinggal khusyu’ beribadah.
Masing-masing jemaah mulai dibekali dengan petatah-petitih. Kami diminta untuk mulai mempersiapkan pakaian dan barang-barang yang diperlukan. Termasuk obat-obatan dan vitamin.
Untuk disabilitas, pastinya disuruh memeriksa kesiapan alat bantu. Periksa alat bantunya termasuk kuat diajak untuk menempuh perjalanan haji yang panjang. Soalnya pas wukuf, jalanannya kan lumayan terjal. Banyak batu-batuan yang berpasir. Nggak semulus di Makkah atau di Madinah.
Makanya pada manasik pekan ini, kami membahas mengenai simulasi perjalanan setiba di Jeddah. Untungnya sekarang makin canggih, karena bisa dicari via Youtube dan Google Maps.
Jadi begitu tiba di bandara, kami akan stay dulu beberapa jam untuk urusan imigrasi. Setelahnya langsung berangkat ke Makkah. Jarak Jeddah ke Mekkah kira-kira 1-2 jam. Tergantung jalannya macet atau nggak.
Nah sesampainya di Makkah, kami diinapkan di hotel sebentar. Hotel kami letaknya di daerah Misfalah. Kira-kira 500 meter dari Masjidilharam.
Karena sudah berpakaian ihram, kami hanya sebentar di hotel. Hanya untuk menaruh barang dan beristirahat sebentar. Lalu lanjut ke Masjidilharam untuk berjumpa Ka’bah. Mengerjakan tawaf dan sa’i.
Setelah kami mengerjakan tahalul, baru bisa kembali ke hotel, untuk benar-benar beristirahat. Kebayang ini akan menjadi momen paling berkesan seumur hidup Molzania. Semoga Allah menyehatkan dan menguatkan badan kami semua. Aamiin..
Mulai Pembentukan Regu dan Rombongan
Momen ini sungguh berkesan. Karena ketua KBIH Miftahussalam memilih beberapa orang jemaah laki-laki untuk bertugas. Ada satu orang yang jadi ketua regu. Beliau akan mengurusi keseluruhan jemaah.
Uniknya selain ketua regu, ada pula dipilih ketua rombongan. Jadi dari keseluruhan jemaah, dibagi lagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Totalnya ada 8 rombongan. Masing-masing rombongan terdiri dari 10-12 orang jemaah.
Mulai dari saat ini, kami tidak lagi duduk terpisah antara laki-laki dan perempuan. Melainkan berdasarkan rombongan masing-masing. Urutannya sesuai nomor absen aja sih. Nggak ribet kok.
Tujuan dari pembentukan regu dan rombongan ini untuk memudahkan koordinasi. Selama haji, kita nggak mungkin membebankan seluruh tugas pada ketua kloter yang ditunjuk oleh pemerintah. Soalnya beliau sendiri menangani lebih kurang 355 jemaah dalam satu kloter. Kebayang kan betapa repot tugasnya beliau.
Itulah gunanya kita semua mesti bergerak dalam satu komando. Supaya informasi yang diterima bisa tersebar secara merata. Semua akan kebagian.
Contohnya nih untuk urusan konsumsi. Nanti selama haji, kita akan mendapat jatah sebanyak dua kali. Siang dan malam hari. Nanti akan dipilih dari masing-masing regu, orang yang bertugas piket untuk mengambil dan membagikan jatah makanan. Udah macam sekolah aja, ya. Haha..
Minggu Depan Manasiknya Lebih Seru
Kami sudah mulai dapat jadwal keberangkatan untuk masing-masing kloter. Untuk jemaah Palembang, berangkat perdana pada tanggal 27 Mei. Itu artinya sudah masuk asrama haji sehari sebelumnya.
Di asrama haji, sudah sangat sibuk. Soalnya bakal ada pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat. Selain itu ada urusan persoalan imigrasi. Setelahnya dipersilahkan untuk menginap semalam. Wah, super excited rasanya.
Makanya mulai sabtu pekan ini, manasiknya akan berlangsung selama seharian. Pada pagi hari kita semua disuruh senam bersama di Kambang Iwak Palembang. Nah setelahnya langsung cuss untuk meninjau langsung asrama haji.
Waduh, bakal seperti apa ya kira-kira situasinya. Molzania super duper penasaran. Katanya asrama haji Palembang sudah ramah disabilitas. Akan seperti apa ya fasilitasnya di sana. Molzania penasaran sama keadaan penginapannya.
Yuhuu, bener kan pasti kalian juga penasaran. Tenang saja, semua cerita pengalaman berhaji ini akan Molzania bagikan. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kalian yang sedang mencari info mengenai haji disabilitas. ^^