Kalau tahun lalu, Kecamatan Kalidoni punya Kapolsek AKP Angga Dwi Caesario. Nah tahun ini Kapolseknya beda lagi. Tahun ini istimewa soalnya Polsek Kalidoni dipimpin oleh Kapolsek wanita.
Biasanya Molzania kenalannya sama polisi cowok. Nah sekarang kenalan sama polisi yang gendernya sama. Jadi, penasaran bukan gimana sosok Kapolsek wanita yang baru menjabat bulan Mei ini? Molzania berkesempatan untuk wawancara langsung dengan beliau.
Sekilas Tentang Ibu Iptu Ayu Tiara Okta Dita, Kapolsek Kalidoni Wanita yang Baru Menjabat
Namanya Ibu Iptu Ayu Tiara Okta Dita. Hmm.. lumayan panjang juga namanya. Biasa dipanggil Ibu Ayu. Bu Kapolsek ini ternyata berasal dari Bengkulu.
Selepas SMA tahun 2011, Ibu Ayu melanjutkan pendidikan ke Akpol Semarang. Lulus pada tahun 2015, beliau pun berkiprah menjadi polisi wanita di Jambi.
Setelah menikah dengan suami yang juga orang Bengkulu, Ibu Ayu pun pindah mengikuti sang Suami bertugas di sana. Pada tahun 2020, Ibu Ayu terpilih sebagai Kapolsek Pulau Baai.
Beliau sudah dua tahun ini tinggal di Kota Palembang. Mengikuti jejak Sang Suami yang sedang bersekolah spesialis di Universitas Sriwijaya. Suami beliau saat ini sedang menjalami praktek dokter residen bedah di Rumah Sakit Mohammad Husein, Palembang.
Di Palembang, Ibu Ayu awalnya ditempatkan di Satkrimum Bidang Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Sumsel. Namun pada tahun 2023 ini bertugas menjadi Kapolsek Kalidoni.
Tantangan menjadi Kapolsek berarti menjadi pemimpin di kantor. Membawahi anak buah. Kalau sebelumnya jadi anak buah.
Sehari-hari, Ibu Ayu juga menjadi ibu dari 2 orang anak laki-laki yang sedang lucu-lucunya. Anak pertamanya berusia 4 tahun, sedangkan anak keduanya baru berusia 6 bulan.
Menjadi Polisi Dari Keinginan Pribadi
Meskipun bukan terlahir dalam keluarga polisi, Ibu Ayu mengaku kalau ini merupakan keinginan pribadi. Menjadi polisi adalah cita-cita yang mulia.
Selepas tamat SMA, Ibu Ayu bingung mencari pendidikan yang memudahkan untuk mencari pekerjaan di masa depan. Beliau pun mengikuti tes masuk Akpol, dan Alhamdulillah dinyatakan lulus.
Jalannya menjadi polisi boleh dibilang mulus. Keluarganya di rumah mendukung cita-citanya tersebut. Bungsu tujuh bersaudara ini pun mengaku, kalau orang tuanya dulu rela mengantarnya ke Semarang untuk masuk asrama polisi.
Dulu beliau sempat ditakut-takuti salah seorang omnya. Bahwa sekolah polisi itu seram menakutkan. “Bakalan disuruh minum darah ular dan dikirim ke mana-mana, ” kata beliau.
Kalau zaman dulu, mungkin iya. Tapi sekarang polisi sudah lebih humanis dalam mengatasi kriminalitas. Masuk ke Akpol, dirinya bahkan mendapatkan banyak pelajaran berharga.
Suka Duka Masuk Akademi Kepolisian
Masuk sekolah polisi selepas SMA, hampir sama kayak kuliah. Lamanya juga 4 tahun. “Bedanya kalo kuliah belajar aja, kita, yang masuk akademi polisi, fisik juga.” jelas Bu Ayu.
Untuk menjadi polisi, kita belajar banyak hal di Akpol. Tak cuma belajar teori, tetapi juga dilatih beladiri dan pertahanan. Termasuk tembak-menembak.
Akan tetapi sebagai polisi wanita, kita dituntut tak boleh melupakan kodratnya sebagai wanita. Semasa Akpol dulu, Ibu Ayu dan teman-temannya juga belajar cara berdandan dan mempercantik diri.
Untuk itu bagi sobat yang kepingin sekolah Akpol juga, mesti timbul dulu dari keinginan pribadi. Soalnya tantangannya cukup berat. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Orang lain bisa, kita pun juga pasti bisa.
Kita mesti banyak olahraga dan latihan fisik seperti renang dan lari. Selain itu, wajib pula menjaga badan dan melakukan pola makan seimbang. Jangan lupa tekun belajar dengan banyak baca dan berlatih soal-soal.
Menjadi Polisi Wanita, Tak Melupakan Keluarga
“Tantangan menjadi polisi wanita lebih berat, ” ujar Bu Ayu. Bukan cuma harus urusan kantor, pulang-pulang juga mesti masak dan mengurus rumah tangga. Kalau polisi laki-laki, pulang ya pulang aja udah beres. Hehe..
Untungnya sebagai polisi wanita yang sudah berkeluarga, kita bisa berpindah-pindah tugas mengikuti suami. Pengurusan izinnya lebih mudah, ketimbang yang belum berkeluarga.
Tantangan menjadi Kapolsek berarti menjadi pemimpin di kantor. Membawahi anak buah. Kalau sebelumnya jadi anak buah, sekarang menjadi pemimpin tertinggi di Polsek Kalidoni.
Ketika tiba di rumah, berusaha untuk mendedikasikan waktu sepenuhnya untuk keluarga. Alhamdulillah, suami Bu Ayu sangat mendukung kiprahnya sebagai polisi.
Jika ada tugas hingga malam, maka suami ikut mengasuh anak. “Kalau nggak mendukung, ya nggak jadi suami. ” seloroh Bu Ayu. Psstt.. Bu Ayu dan suaminya ini ketemunya dulu karena dijodohkan kakak mereka yang sama-sama dokter. 😀
Menjaga keakraban dengan anak adalah hal penting bagi seorang ibu. Makanya gak jarang, Bu Ayu juga mengajakserta anaknya pergi ke kantor.
Dekat dengan Bu Ayu, si sulung pun bercita-cita sebagai polisi. “Papa pulangnya malam, kalo mama pulangnya sore. ” kata Bu Ayu menirukan celoteh si sulung.
Namun karena sering ditinggal pergi bekerja setiap hari, si sulung pun sering protes. “Mama kan kerja buat beliin mainan, ” bujuk Bu Ayu. Jadi polisi wanita pun menghadapi tantangan yang sama seperti ibu berkerja lainnya.
Jabatan Kapolsek Dedikasi untuk Warga Kalidoni
Mendapat info bahwa Kapolsek Kalidoni Pak Angga sebelumnya mau pindah bertugas, Molzania jadi minta dikenalkan dengan yang baru.
Ternyata penggantinya adalah Bu Ayu Tiara, polisi wanita yang tak kalah berprestasi. Bulan Juli nanti, Bu Ayu mau naik pangkat menjadi AKP loh.. Chukkaeyo.
Menjadi Kapolsek Kalidoni, Bu Ayu ingin wilayah Kecamatan Kalidoni tetap kondusif. Sehingga dapat mengurangi tingkat kriminalitas di kota Palembang.
Alhamdulillah sebagai pemimpin, Bu Ayu memiliki anak buah perwira polisi yang berdedikasi tinggi. Sudah ada perwira yang mengawasi tiap-tiap wilayah. Mereka selalu memberi himbauan dan menjaga keamanan masyarakat Kecamatan Kalidoni.
Tugas menjaga keamanan bukan hanya sepenuhnya tugas kepolisian. Masyarakat dan pemerintah mesti turut serta.
Bahkan perusahaan-perusahaan di sekitar wilayah Kalidoni juga mesti turut andil. Caranya adalah dengan menyediakan lapangan kerja, sehingga angka pengangguran dan kriminalitas dapat berkurang.
Bangun Musholla, Polsek Kalidoni Terus Berbenah
Saat ke sini, Polsek Kalidoni sudah mengalami banyak perubahan. Sekarang sudah ada musholla kecil sendiri yang terletak di bagian samping Polsek. Namanya Musholla An-Nur yang berarti cahaya.
Musholla ini diresmikan oleh mantan Kapolrestabes Palembang Pak Ngajib bulan Desember tahun lalu. Di dalamnya sudah dilengkapi dengan AC.
Jadi Pak polisi dan warga sekitar nyaman beribadah. Bahkan setiap minggunya, anggota Polsek Kalidoni juga rutin mengadakan pengajian di masjid ini.
Well, semoga dengan adanya Kapolsek Kalidoni yang baru, pelayanan kepolisian di Kecamatan Kalidoni makin meningkat. Selamat bertugas Bu Ayu!
Keluarga bu Ayu support banget ya mbak sama pekerjaan bu Ayu
Seneng kalau satu keluarga bisa mendukung satu sama lain
Keren banget nih bu Ayu, polwan berprestasi
nyimak wawancara dengan kapolsek kakak